Hanya Ingin Mengeluh Saja

 Akhir-akhir ini, semakin banyak orang takut mengelu. Mengeluh atau jadi tempat berkeluh ialah dua dari banyak hal yang paling kita hindari. Mengapa demikian ya?


Saya mulai dengan menerka dasar dari situasinya. Orang mengeluh oleh sebab merasa kesusahan, merasa sia-sia, atau singkatnya tidak puas dengan keadaan. Begitu, kan? Tak heran,  mengeluh  jadi momok yang menakutkan, sebab seolah saat melakukannya, manusia begitu kurang ajar dan tak tahu diuntung.


Maaf, ya. Bukannya ingin menebar derita atau mengajak orang yang tidak-tidak. Tapi bukankah sesekali, mengeluh itu manusiawi? Mau dikatakan sebaik apapun kondisi orang yang mengeluh, perasaan sedih, susah, kecewa, atau sia-sia, tak bisa hilang begitu saja. Dan dengan hatinya, manusia merasa.


Saat kita sedih, banyak orang bilang, silakan saja menangis, terima dukamu,atau ujaran lainnya lagi. Lalu mengapa pada susah hati manusia tak bisa bersimpati? Bukankah dalam hal ini, keluhan sama saja seperti air mata?


Kalau menurut saya, apapun yang dirasa dapat membantu meringankan hati yang sedng berat, ya sah-sah saja untuk dilakukan. Selama tidak merugikan orang, dan yang paling penting: punya porsi yang sewajarnya.


Sebab bahkan hal-hal lainnya yang 'dianggap' lebih baik atau lebih penting: seperti berbesar hati atau berbangga diri, jika kelebihan porsinya, juga tida baik hasilnya. Coba saja lihat. Pasti ada beberapa orang yang saking'positif-nya, jadi terlalu palsu dan memuakkan.


Kalau mengeluh ialah satu-satunya hal yang bisa manusia kerjakan saat pikiran sedang buntu dan tak tahu harus berbuat apa, saya rasa silakan saja. Seperti menangis tidak berarti lemah, mengeluh tidak berarti tak tahu diuntung.


Tapi jangan jadikan itu suatu pembenaran untuk meletakkan beban yang sama lagi dan lagi pada orang-orang di sekitar. Ingat, tetap cari jalan keluar. Bukannya diam di tempat, mengeluh tentang solusi yang sesungguhnya sudah tahu tapi tidak mau kamu kerjakan.


Sebagaimana sedih memperbolehkan tangis, kesusahan memperbolehkan keluh. Manusiawi. Tapi jangan sampai larut terlalu lama dan berlindung di balik pembenaran perasaan hatimu.


Sadari, bahwa kamu perlu buat perubahan. Bergerak. Berusaha. Supaya jika nanti berhenti, dan harus mengeluh sekali lagi, setidaknya bukan karena kesulitan yang itu-itu lagi.

Komentar

  1. Balasan
    1. Cemungguuttt kakak naniiii the next level lord🥊

      Hapus
  2. Mengeluh? Boleh, capek? Boleh, Lelah? Boleh, makan sambil berak? Jangan.

    BalasHapus
  3. ngeluh enak kalo sendiri, kalo di denger sama orang, jaman sekarang mah malah disepelein, gitu ae ngeluh, katanya

    BalasHapus
  4. Jika kamu jadi orang yang merasa sering mengeluh, cobalah untuk berhenti, karna orang disekitarmu tidak akan memperdulikanmu

    BalasHapus

Posting Komentar